
Sebenarnya pengalaman ini sudah cukup lama banget sih ya. Tapi pas waktu lihat-lihat folder photogrhaphy, ada folder yang menyimpan kenangan menegangkan. Dimana yang namanya aktivitas berburu itu dilakukan diluar rumah, tetapi kali ini yang terjadi di dalam rumah dan lebih tepatnya di dalam kamar yang nulis cerita ini hiyaa...
Jadi begini awalnya gaes, waktu itu aku baru pulang barusan main futsal sama teman-teman SMA di kolam renang hiyaa... Nggak-nggak, di lapangan futsal mainnya.
Ketika sampai dirumah aku langsung menuju kulkas tempat penyimpanan berbagai macam jenis makanan dan minuman yang ternyata isinya cuma air putih dan sambel pecel yang didinginkan serta tape yang beraroma menggoda seperti aromamu [Azzzeeeekkkkk…] Akhirnya, hanya air putih yang kupilih, karena lainnya tidak mau ku pilih.
Setelah menelan air putih, aku berjalan menuju singgasanaku alias kamarku yang pintunya dalam kondisi tertutup. Tiba-tiba ebesku memanggil kalau ada monster di dalam kamarku. Wanjirrr… monster apaan tuh???
Setelah diberitahu akan kehadiran sesosok monster di kamarku, lalu aku buka pelan-pelan pintunya dan WATERPARK!!! Seperti terjadi gempa bumi di dalam kamar!!! Meja rias di dalam kamar isinya pada berantakan semua, banyak barang yang berjatuhan seperti gelas pecah, sisir rambut patah, dan barang lain yang kurang mujur nasibnya yang ikut terjatuh juga. Untung bukan hati yang patah hiyaa... [Hiliihhh…]


Btw, di kamar ada meja rias yang isinya bedak, lipstick itu bukan punyaku, itu punya kakak sama memesku, soalnya waktu itu rumah sedang direnovasi, jadi mejanya dimasukin ke dalam kamarku dah. Jangan mikir yang iya-iya klean! [Yang nggak-nggak anjirrr!]
Setelah mengetahui sikon alias situasi dan kondisi di dalam kamar, pelan-pelan aku coba memasuki arena perburuan dengan sedikit rasa kendredegan. Selama 10 menit lebih 2 detik aku keliling arena perburuan tidak kutemukan tanda-tanda kehadiran si monster.
Setelah tidak lama berjuang, akhirnya kutemukan si monster yang telah merusak meja rias. Dia bersembunyi di sela-sela di bagian pojok meja belajar. Secepat kilat segera aku mengambil box sepatu sebanyak 4 tumpukan, lalu kuletakkan di samping sela-sela tempat si monster ulala itu bersembunyi dengan tujuan agar si monster tidak melakukan aksi melarikan diri seperti para koruptor. [Waowaowaow...]
Sejenak aku istirahat dulu, soalnya capek abis main futsal. Sambil memperhatikan tumpukan box sepatu tadi, tiba-tiba boxnya geser sendiri. Anjay… si monster telah mengumpulkan cakra dan bangkit dari jebakan. Segera aku rapatkan kembali posisi box yang bergeser, lalu aku tambahkan pemberat berupa rindu yang sudah tak tertahankan entah kepada siapa [Apaan sih? 😂] dengan tujuan agar boxnya tidak mudah digeser sama si monster.
Sejenak aku istirahat dulu, soalnya capek abis main futsal. Sambil memperhatikan tumpukan box sepatu tadi, tiba-tiba boxnya geser sendiri. Anjay… si monster telah mengumpulkan cakra dan bangkit dari jebakan. Segera aku rapatkan kembali posisi box yang bergeser, lalu aku tambahkan pemberat berupa rindu yang sudah tak tertahankan entah kepada siapa [Apaan sih? 😂] dengan tujuan agar boxnya tidak mudah digeser sama si monster.
Kemudian aku mencari senjata untuk melumpuhkan si monster jelek itu. Senjataku berupa pipa besi, lalu ada kayu balok yang panjangnya 1 meter alias 1000 mm serta senter dan sniper buat jaga-jaga. Setelah senjata terkumpul, aku mulai beraksi menjalankan misi unfaedah ini!
Jeng jeng jeng!!! Kurapatkan kembai box sepatu yang tadi, kemudian aku masukkan kayu balok 1 meter ke dalam sela-sela untuk mempersempit ruang gerak si monster. Selanjutnya pipa besi kugenggam erat di tangan, sebagaimana ku menggenggam hatimu [Cuuiiihh!!!] Setelah mencari posisi yang enak, langsung saja aku beraksi dan...
CLOK! CLOK! CLAK! CLAK! CLUK! BAA! CLUK! BAA! CIITTT!! CIITT!! CLOK! CLOK! CLAK!
BRUAKK! BRUAKK! HOUWOOOO.... CLOK! AHH!!!
Akhirnya... si monster berhasil dilumpuhkan dengan mudah ah ah ah, tapi nggak mudah-mudah amat juga sih, full ketegangan coy! Aksi ini membutuhkan waktu kira-kira sekitar 3-4 menitan , eh 5 menit aja deh biar enak dan akhirnya baru bisa berhenti.
Karena kelelahan dan dehidrasi akibat serangan tadi, aku memutuskan membuat es sirup terlebih dahulu sebelum menindak lanjuti si monster jahanam tersebut. Ahh… lega… segera aku pindah box sepatu dan meja belajar pelan-pelan dan WOW! Si monster sudah terkapar pemirsa, dan tak ada tanda-tanda pergerakan lagi.
Karena kelelahan dan dehidrasi akibat serangan tadi, aku memutuskan membuat es sirup terlebih dahulu sebelum menindak lanjuti si monster jahanam tersebut. Ahh… lega… segera aku pindah box sepatu dan meja belajar pelan-pelan dan WOW! Si monster sudah terkapar pemirsa, dan tak ada tanda-tanda pergerakan lagi.



Btw, kenapa kok bisa ada moster tikus sebesar itu masuk ke kamarku ya?
Yang kepo silahkan lanjut membaca... wkwkwk
Jadi begini sejarah kehadiran si monster tikus itu. Waktu itu rumah ortu sedang direnovasi kan, di bagian belakang ada gang kecil tempat pipa saluran air yang sedang diperbaiki. Sedangkan di depan rumah saluran di pinggir jalan juga diperbaiki.
Malam-malam sebelumnya, tetangga juga melihat si monster tersebut ada di dalam saluran air. Jadi akupun beropini, si monster besar ini masuk melalui pipa saluran air kemudian masuk ke dalam rumah dan singgah sejenak di dalam kamarku yang sebelumnya lupa tidak aku tutup pintunya, yang berakibat fatal bagi si monster tikus itu sendiri. Sungguh pengalaman yang harus kamu alami juga wkwkwk
Habis kau tikus!!! Semoga tikus-tikus yang berdasi juga bisa segera diberantas semuanya! [of course 👍]
Habis kau tikus!!! Semoga tikus-tikus yang berdasi juga bisa segera diberantas semuanya! [of course 👍]
{fullWidth}
Entah kalau saya udah hancur semua begitu tikus masuk. Senjata apa aja bisa dipakai. Tapi semenjak ada kucing saya biarkan si kucing yang menangani. Lebih cepat dan pasti dapetnya.
BalasHapusHaha, kalau disini kucingnya liar kucing kampung. Tapi sering walking" juga di dalam rumah, mungkin lagi hunting tu tikus. Yang bikin emosi tu malah kencing di dalam rumah, menebar sebuah aroma yang menusuk-nusuk lubang hidung
Hapus