Ide Tambahan Penghasilan dari Internet di Tengah Pandemi
Tidak terasa tahun 2020 hampir berakhir dalam hitungan hari saja. Begitu bayak peristiwa yang terjadi di tahun ini. Dan yang paling membuat banyak sektor menjadi kalang kabut adalah pandemi virus covid-19.
Banyak orang kebingungan untuk sekedar bertahan hidup dalam masa pandemi ini. Cerita tentang proyek pekerjaan banyak yang dibatalkan, bisnis gulung tikar hingga diberhentikan dari pekerjaan sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Dan memang itulah faktanya dilapangan. Mau tidak mau, siap tidak siap, harus bisa menerima keadaan yang pahit tersebut.
Semenjak kehilangan penghasilan utama, tak heran banyak yang mengeluh kehidupan yang menjadi sangat sulit. Begitupun juga dengan saya. Saya memiliki usaha di bidang hiburan yang terpaksa harus macet total selama pandemi ini.
Saya juga bingung dan merasakan pusing disetiap harinya. Saya juga tidak munafik tentang mengeluh, sesekali saya juga melakukannya. Tetapi apakah saya hanya akan begitu saja? Tidak!
Saya masih ingat beberapa bulan lalu, tepatnya di bulan April 2020 saya pergi ke luar kota menaiki kereta di malam hari untuk menemui seseorang dan belajar sedikit tentang bisnis online.
Di hari ke-7, saya mulai terbiasa dengan suasana di rumah karantina. Banyak teman-teman pengungsi lain yang asik dan seru diajak ngobrol. Kemudian saya bertemu dengan teman pengungsi yang baru datang dari Jakarta. Saya perhatikan dia selalu sibuk di kamar dengan laptopnya.
Ketika diwaktu berkumpul untuk sosialisasi, saya mencoba sharing dengannya tentang pandemi yang sedang terjadi. Ternyata di perusahaan tempat dia bekerja, banyak juga pegawai yang terpaksa diberhentikan, dampak dari pandemi ini.
Kemudian, saya mencoba mendatangi petugas di posko karantina untuk meminjam laptop. Rencananya, laptop tersebut akan saya gunakan untuk belajar serta menemukan ide baru dalam mencari pendapatan tambahan di tengah pandemi.
Saya sangat bersyukur, karena salah satu dokter disana mau meminjamkan laptopnya yang kebetulan ada error, sekalian minta tolong untuk saya perbaiki.
Hal pertama yang saya lakukan adalah mencari jenis pekerjaan yang bisa dilakukan di tengah pandemi yang minim modal hingga tanpa modal dan beberapa tips terkait hal tersebut. Setelah membaca beberapa referensi, saya baru teringat kalau saya suka menulis dan saya juga punya blog pribadi. Dari sinilah muncul ide baru, yaitu mencoba menjadi freelance dengan membuka jasa penulis artikel SEO.
Setelah semuanya siap dengan seadanya, saya nekat mempromosikan jasa penulisan melalui facebook. Bagaimana hasilnya? Sepi dan sangat sedikit respon yang saya terima. Menyerah? Oh, tidak!
Kemudian saya mencoba mengamati kompetitor mengenai hal-hal apa saja yang digunakan dalam mempromosikan jasa penulisan. Saya menemukan banyak hal yang harus saya lakukan, agar bisa mendapatkan klien pertama saya. Namun, saya tidak bisa menerapkannya saat itu juga, karena terkendala peralatan seperti tidak adanya software yang diperlukan dan internet yang stabil.
Akhirnya, saya tetap konsisten dengan cara saya sebelumnya, yaitu mempromosikan jasa penulisan artikel di grup-grup facebook yang sesuai target. Akan tetapi, disisa beberapa hari saya di rumah karantina, saya terus merangkum beberapa hal yang harus saya lakukan untuk mengembangkan serta mengoptimalkan jasa ini.
Beruntung, pak dokter tidak bisa datang pada hari itu, sehingga laptop akan diambil keesokan paginya. Akhirnya, 2 artikel pesanan tadi bisa saya selesaikan di hari yang sama dan saya juga mendapatkan komisi yang sesuai.
Akhirnya, hari terakhir di rumah karantina pun tiba. Saya dinyatakan sehat, tidak tertular virus dan boleh pulang. Selain itu, saya juga mendapatkan sertifikat lulus karantina 14 hari dari pemerintah.
Ada beberapa poin yang harus segera saya lakukan agar promosi jasa penulisan artikel bisa lebih optimal, diantaranya:
Saat menelusuri postingan di berbagai grup belajar membuat website, banyak ilmu baru yang bisa saya pelajari. Saya juga menemukan poin penting disana, bahwa ada bebarapa direktori bisnis yang harus disisipkan di dalam website seperti informasi usaha, kontak perusahaan, produk atau jasa yang dijual serta dukungan informasi tambahan lainnya.
Tak butuh waktu yang lama, website yang saya buat pun jadi. Sekarang saya mulai mengerjakan poin selanjutnya.
Maka dari itu, saya juga harus membuat desain promosi yang keren dan menarik untuk menarik banyak calon klien di jasa baru saya ini.
SANGAT PENTING untuk diperhatikan. Dalam menggunakan gambar dari internet, teman-teman harus memperhatikan tentang hak cipta. Jangan asal mendownload dan menggunakan gambar, baca informasi terkait yang ada pada gambar tersebut terlebih dahulu.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kedepannya terkait hak cipta, teman-teman harus memperhatikan serta menerapkan syarat dan ketentuan dalam penggunaan gambar yang dipilih. Dengan begitu, teman-teman bisa tenang dalam mengembangkan bisnis tanpa takut ada yang mengclaim atau mempermasalahkan hak cipta terkait gambar atau file lain yang digunakan.
Selain membuka jasa penulisan artikel, selama pandemi saya juga mencoba ide lain untuk mendapatkan tambahan penghasilan, diantaranya:
Tidak membutuhkan modal yang banyak, karena produk sudah disediakan oleh supplier. Selain itu, jika pilihan produk yang dijual belum laku, tidak perlu takut produk akan menumpuk, karena kita tidak menyetoknya sendiri dan kita tidak akan rugi.
Kalau belum laku menjual produk A jangan menyerah dahulu. Cobalah menjadi dropshipper untuk produk B, C, D dan sebagainya hingga kalian menemukan produk apa yang mudah untuk dijual dan banyak diminati dipasaran.
Untuk mempromosikannya pun tidak perlu bingung lagi dong, kita sudah mempelajari di beberapa poin sebelumnya dalam mengembangkan dan mengoptimalkan bisnis yang sedang dijalankan.
Sebagai tambahan, kita juga bisa menjual barang dropshipper di marketplace terkenal untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Masih ingat dengan teman dari Jakarta, yang saya temui di rumah karantina dalam cerita di atas kan? Ada satu hal yang membuat saya tertarik untuk mengobrol lebih banyak dengan teman baru saya ini. Bahkan saya menyimpan kontaknya dan mengobrol setelah selesai masa karantina.
Usut punya usut, ternyata teman saya ini merupakan orang yang menginvestasikan penghasilannya untuk membeli saham. Begitu banyak hal yang bisa saya pelajari dari cerita yang disampaikannya.
Darinya, saya jadi lebih melek dengan investasi saham. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan dengan memiliki saham, dan salah satu keuntungannya bisa dirasakan disaat pandemi yang sedang terjadi.
Jika teman-teman juga tertarik dalam hal ini, tentunya wajib belajar mengenai saham lebih dalam lagi agar tidak salah dalam mengambil keputusan.
Walaupun di tengah pandemi keadaan menjadi sangat sulit, jangan sampai menyerah. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk tetap berpenghasilan dari internet selama pandemi, beberapa diantaranya seperti yang saya bahas di atas.
Dalam mempraktikannya pun tidak boleh sembarangan, harus memperhatikan poin-poin penting yang diperlukan. Sangat saya rekomendasikan untuk membuat Mind Mapping dalam merencanakan perkembangan bisnis atau usaha yang akan dirintis.
Selain itu, teman-teman juga harus rutin meningkatkan kualitas diri dengan berbagai skill terbaru yang bisa dipejari dari pelatihan online ataupun offline dan tutorial yang tersebar luas di internet.
Untuk memaksimalkannya, carilah MENTOR yang sudah berpengalaman di bidang yang dipilih, sehingga dalam melangkah bisa meningkatkan peluang keberhasilan dan meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.
Nah, itulah pengalaman saya pribadi agar tetap berpenghasilan dari internet dengan mudah di tengah pandemi yang melanda seperti saat ini.
Jangan takut gagal dalam mencoba hal baru, akan ada hal yang bisa dipelajari dari setiap kegagalan. Dengan begitu, kita bisa sampai di puncak kesuksesan. Semangat!
Banyak orang kebingungan untuk sekedar bertahan hidup dalam masa pandemi ini. Cerita tentang proyek pekerjaan banyak yang dibatalkan, bisnis gulung tikar hingga diberhentikan dari pekerjaan sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Dan memang itulah faktanya dilapangan. Mau tidak mau, siap tidak siap, harus bisa menerima keadaan yang pahit tersebut.
Semenjak kehilangan penghasilan utama, tak heran banyak yang mengeluh kehidupan yang menjadi sangat sulit. Begitupun juga dengan saya. Saya memiliki usaha di bidang hiburan yang terpaksa harus macet total selama pandemi ini.
Saya juga bingung dan merasakan pusing disetiap harinya. Saya juga tidak munafik tentang mengeluh, sesekali saya juga melakukannya. Tetapi apakah saya hanya akan begitu saja? Tidak!
Karantina 14 Hari
Saya memutuskan hal tersebut setelah melihat berita dimana pemerintah merencanakan akan menerapkan PSBB, sehingga beberapa pekerjaan akan dilakukan dari rumah atau istilah kerennya Work From Home.
Dari berita tersebut saya hanya fokus pemerintah akan menerapkan PSBB tanpa memperhatikan tanggal dimulainya kebijakan tersebut. Nah, dari sini hal bersejarah tersebut dimulai.
Saya pergi ke luar kota tidak lebih dari satu hari, bahkan kalau dihitung perjamnya kurang dari 12 jam. Dan durasi tersebut lebih banyak saya gunakan untuk tidur dibandingkan dengan bertemu orang yang akan mengajari saya. Hingga akhirnya saya pulang dan menaiki kereta lagi tanpa ada hambatan.
Sesampainya di stasiun, di pintu keluar ada antrian panjang terkait pemeriksaan protokol kesehatan. Karena antrian cukup panjang, saya memilih untuk duduk dahulu dari pada antri berdiri. Awalnya, saya kira itu hanya pengecekan biasa seperti pengecekan suhu dan KTP ketika berangkat atau seperti waktu tiba di stasiun kota tujuan saya dulu. Tetapi yang terjadi…
Haduh, ternyata itu pengecekan protokol kesehatan terkait PSBB. Saya pikir kebijakan itu masih direncakan, ternyata sudah diterapkan di kota saya. Panik? Banget!
Setelah giliran saya untuk pengecekan, petugas meminta KTP dan meminta keterangan terkait asal dan tujuan kedatangan. Saya mengatakan, saya mencoba mencari penghasilan baru setelah pekerjaan utama terpaksa harus macet dan tujuan kedatangan saya adalah untuk pulang.
Setelah menunggu beberapa saat, petugas mengatakan bahwa saya harus dikarantina selama 14 hari di rumah karantina milik pemerintah yang artinya saya tidak bisa pulang ke rumah. Kemudian saya di suruh mengikuti tentara yang berjaga untuk menaiki bus yang disediakan.
Sesampainya di lokasi karantina, saya diberikan beberapa peralatan pribadi dan menuju kamar yang disediakan. Selama 4 hari pertama, saya semakin panik dan stres dengan keadaan tersebut. Pekerjaan utama macet dan usaha mencoba cari penghasilan baru malah ada kendala dikarantina. Haduh!
Walaupun begitu, saya tetap harus mematuhi kebijakan pemerintah agar keaadan bisa lekas membaik.
Dari berita tersebut saya hanya fokus pemerintah akan menerapkan PSBB tanpa memperhatikan tanggal dimulainya kebijakan tersebut. Nah, dari sini hal bersejarah tersebut dimulai.
Saya pergi ke luar kota tidak lebih dari satu hari, bahkan kalau dihitung perjamnya kurang dari 12 jam. Dan durasi tersebut lebih banyak saya gunakan untuk tidur dibandingkan dengan bertemu orang yang akan mengajari saya. Hingga akhirnya saya pulang dan menaiki kereta lagi tanpa ada hambatan.
Sesampainya di stasiun, di pintu keluar ada antrian panjang terkait pemeriksaan protokol kesehatan. Karena antrian cukup panjang, saya memilih untuk duduk dahulu dari pada antri berdiri. Awalnya, saya kira itu hanya pengecekan biasa seperti pengecekan suhu dan KTP ketika berangkat atau seperti waktu tiba di stasiun kota tujuan saya dulu. Tetapi yang terjadi…
Haduh, ternyata itu pengecekan protokol kesehatan terkait PSBB. Saya pikir kebijakan itu masih direncakan, ternyata sudah diterapkan di kota saya. Panik? Banget!
Setelah giliran saya untuk pengecekan, petugas meminta KTP dan meminta keterangan terkait asal dan tujuan kedatangan. Saya mengatakan, saya mencoba mencari penghasilan baru setelah pekerjaan utama terpaksa harus macet dan tujuan kedatangan saya adalah untuk pulang.
Setelah menunggu beberapa saat, petugas mengatakan bahwa saya harus dikarantina selama 14 hari di rumah karantina milik pemerintah yang artinya saya tidak bisa pulang ke rumah. Kemudian saya di suruh mengikuti tentara yang berjaga untuk menaiki bus yang disediakan.
Sesampainya di lokasi karantina, saya diberikan beberapa peralatan pribadi dan menuju kamar yang disediakan. Selama 4 hari pertama, saya semakin panik dan stres dengan keadaan tersebut. Pekerjaan utama macet dan usaha mencoba cari penghasilan baru malah ada kendala dikarantina. Haduh!
Walaupun begitu, saya tetap harus mematuhi kebijakan pemerintah agar keaadan bisa lekas membaik.
Bertemu dengan Teman Baru
Ketika diwaktu berkumpul untuk sosialisasi, saya mencoba sharing dengannya tentang pandemi yang sedang terjadi. Ternyata di perusahaan tempat dia bekerja, banyak juga pegawai yang terpaksa diberhentikan, dampak dari pandemi ini.
Kemudian, saya mencoba mendatangi petugas di posko karantina untuk meminjam laptop. Rencananya, laptop tersebut akan saya gunakan untuk belajar serta menemukan ide baru dalam mencari pendapatan tambahan di tengah pandemi.
Saya sangat bersyukur, karena salah satu dokter disana mau meminjamkan laptopnya yang kebetulan ada error, sekalian minta tolong untuk saya perbaiki.
Menemukan Ide Tambahan Penghasilan
Langkah Pertama
Di rumah karantina, saya mulai mempelajari hal-hal yang perlu disiapkan dan mulai membuat rangkuman serta Mind Mapping, sebelum mempromosikan ide jasa penulisan artikel tersebut.Setelah semuanya siap dengan seadanya, saya nekat mempromosikan jasa penulisan melalui facebook. Bagaimana hasilnya? Sepi dan sangat sedikit respon yang saya terima. Menyerah? Oh, tidak!
Kemudian saya mencoba mengamati kompetitor mengenai hal-hal apa saja yang digunakan dalam mempromosikan jasa penulisan. Saya menemukan banyak hal yang harus saya lakukan, agar bisa mendapatkan klien pertama saya. Namun, saya tidak bisa menerapkannya saat itu juga, karena terkendala peralatan seperti tidak adanya software yang diperlukan dan internet yang stabil.
Akhirnya, saya tetap konsisten dengan cara saya sebelumnya, yaitu mempromosikan jasa penulisan artikel di grup-grup facebook yang sesuai target. Akan tetapi, disisa beberapa hari saya di rumah karantina, saya terus merangkum beberapa hal yang harus saya lakukan untuk mengembangkan serta mengoptimalkan jasa ini.
Orderan Pertama
Saya terkejut dan senang, tiba-tiba ada seseorang yang bertanya mengenai jasa penulisan saya dan memesan artikel, walau hanya 2 buah artikel saja. Tapi saya menjadi panik, karena pada hari itu saya baru teringat harus mengembalikan laptop kepemiliknya.Beruntung, pak dokter tidak bisa datang pada hari itu, sehingga laptop akan diambil keesokan paginya. Akhirnya, 2 artikel pesanan tadi bisa saya selesaikan di hari yang sama dan saya juga mendapatkan komisi yang sesuai.
Akhirnya, hari terakhir di rumah karantina pun tiba. Saya dinyatakan sehat, tidak tertular virus dan boleh pulang. Selain itu, saya juga mendapatkan sertifikat lulus karantina 14 hari dari pemerintah.
Banyak kenangan dan pelajaran yang bisa saya ambil dari pengalaman ini. Momen ini akan menjadi kenangan yang tidak akan pernah saya lupakan selama pandemi.
Pulang dari Rumah Karantina
Akhirnya saya bisa berjumpa kembali dengan keluarga di rumah setelah 14 hari dikarantina. Sesampainya di rumah, saya segera membersihkan diri dan mandi. Setelahnya, saya langsung membuka kembali rangkuman saya tentang jasa penulisan artikel yang ingin saya kembangkan dan bersegera untuk Membangun Aset Digital untuk Perkembangan Bisnis.
Mulai Mengembangkan Bisnis
1. Membangun Website
Saya tidak terlalu ahli dalam hal ini, tetapi saya tidak ingin menyerah begitu saja. Saya mempelajari banyak hal agar bisa membangun website untuk jasa penulisan artikel.Saat menelusuri postingan di berbagai grup belajar membuat website, banyak ilmu baru yang bisa saya pelajari. Saya juga menemukan poin penting disana, bahwa ada bebarapa direktori bisnis yang harus disisipkan di dalam website seperti informasi usaha, kontak perusahaan, produk atau jasa yang dijual serta dukungan informasi tambahan lainnya.
Tak butuh waktu yang lama, website yang saya buat pun jadi. Sekarang saya mulai mengerjakan poin selanjutnya.
2. Desain Poster Promosi
Sebelum saya memutuskan membuka jasa penulisan artikel, saya juga pernah memesan artikel di salah satu jasa penulisan yang ada. Dalam memilih jasa yang cocok, saya selalu tertarik dengan desain promosi yang keren, namun tidak lupa juga memperhatikan kualitas artikelnya.Maka dari itu, saya juga harus membuat desain promosi yang keren dan menarik untuk menarik banyak calon klien di jasa baru saya ini.
SANGAT PENTING untuk diperhatikan. Dalam menggunakan gambar dari internet, teman-teman harus memperhatikan tentang hak cipta. Jangan asal mendownload dan menggunakan gambar, baca informasi terkait yang ada pada gambar tersebut terlebih dahulu.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kedepannya terkait hak cipta, teman-teman harus memperhatikan serta menerapkan syarat dan ketentuan dalam penggunaan gambar yang dipilih. Dengan begitu, teman-teman bisa tenang dalam mengembangkan bisnis tanpa takut ada yang mengclaim atau mempermasalahkan hak cipta terkait gambar atau file lain yang digunakan.
3. Mulai Promosi
Setelah menyelesaikan 2 poin diatas, saatnya memulai promosi dengan wajah dan tampilan baru yang keren.Dengan adanya website serta desain poster promosi yang menarik, bisnis atau usaha kita akan tampak lebih profesional dimata calon klien. Dengan begitu, mereka akan lebih yakin dan memilih untuk memesan jasa atau produk yang kita tawarkan.
Jika diperlukan, cobalah mulai beriklan untuk mendapatkan jangkauan yang lebis luas. Dengan begitu, peluang mendapatkan omzet yang besar akan meningkat.
Ide Tambahan Penghasilan dari Internet Lainnya
1. Dropshipper
Salah satu pilihan pekerjaan sampingan yang saya tekuni selama pandemi adalah menjadi dropshipper. Hal ini merupakan salah satu usaha yang saya pelajari dari seseorang yang saya temui sebelum saya akhirnya di karantina selama 14 hari hehe…Tidak membutuhkan modal yang banyak, karena produk sudah disediakan oleh supplier. Selain itu, jika pilihan produk yang dijual belum laku, tidak perlu takut produk akan menumpuk, karena kita tidak menyetoknya sendiri dan kita tidak akan rugi.
Kalau belum laku menjual produk A jangan menyerah dahulu. Cobalah menjadi dropshipper untuk produk B, C, D dan sebagainya hingga kalian menemukan produk apa yang mudah untuk dijual dan banyak diminati dipasaran.
Untuk mempromosikannya pun tidak perlu bingung lagi dong, kita sudah mempelajari di beberapa poin sebelumnya dalam mengembangkan dan mengoptimalkan bisnis yang sedang dijalankan.
Sebagai tambahan, kita juga bisa menjual barang dropshipper di marketplace terkenal untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
2. Investasi Saham
Teman-teman masih fokus kan? Hehe…Masih ingat dengan teman dari Jakarta, yang saya temui di rumah karantina dalam cerita di atas kan? Ada satu hal yang membuat saya tertarik untuk mengobrol lebih banyak dengan teman baru saya ini. Bahkan saya menyimpan kontaknya dan mengobrol setelah selesai masa karantina.
Usut punya usut, ternyata teman saya ini merupakan orang yang menginvestasikan penghasilannya untuk membeli saham. Begitu banyak hal yang bisa saya pelajari dari cerita yang disampaikannya.
Darinya, saya jadi lebih melek dengan investasi saham. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan dengan memiliki saham, dan salah satu keuntungannya bisa dirasakan disaat pandemi yang sedang terjadi.
Keuntungan memiliki saham:
- Pasif income
- Dana darurat
- Warisan
Jika teman-teman juga tertarik dalam hal ini, tentunya wajib belajar mengenai saham lebih dalam lagi agar tidak salah dalam mengambil keputusan.
Kesimpulan
Dalam mempraktikannya pun tidak boleh sembarangan, harus memperhatikan poin-poin penting yang diperlukan. Sangat saya rekomendasikan untuk membuat Mind Mapping dalam merencanakan perkembangan bisnis atau usaha yang akan dirintis.
Selain itu, teman-teman juga harus rutin meningkatkan kualitas diri dengan berbagai skill terbaru yang bisa dipejari dari pelatihan online ataupun offline dan tutorial yang tersebar luas di internet.
Untuk memaksimalkannya, carilah MENTOR yang sudah berpengalaman di bidang yang dipilih, sehingga dalam melangkah bisa meningkatkan peluang keberhasilan dan meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.
Nah, itulah pengalaman saya pribadi agar tetap berpenghasilan dari internet dengan mudah di tengah pandemi yang melanda seperti saat ini.
Jangan takut gagal dalam mencoba hal baru, akan ada hal yang bisa dipelajari dari setiap kegagalan. Dengan begitu, kita bisa sampai di puncak kesuksesan. Semangat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
📍 Hi! Tinggalkan jejak komentar relevan yuk!
Link aktif akan otomatis dihapus!