2 November 2019

Apakah Asa Ini Akan Sia-Sia Saja? Tergantung!

Apakah Asa Ini Akan Sia-Sia Saja? Tergantung!

Setiap insan pasti punya harapan untuk hidupnya di masa depan. Begitu banyak asa yang diimpikan, semua hal sudah direncanakan dengan matang dan berbagai hal juga sudah dilakukan untuk mewujudkannya.

Namun, jalan yang ditempuh untuk menggapai asa tersebut tidak selalu berjalan sesuai harapan. Bahkan sama sekali tidak mudah untuk dilakukan. Banyak rintangan, halangan dan cobaan yang sedang menanti di depan sana dan siap mencegat mulusnya jalan yang dilalui hingga akhirnya rasa putus asa mulai muncul dan siap menertawakan kita.

Ketika pikiran sudah mulai merasa sangat capek, lemas, letih, lesu, namun tetap merasa senang dalam menjalaninya, itu artinya jalan yang dilalui sudah benar.

Jangan biarkan putus asa dengan mudah merenggut tujuan yang sudah direncanakan dengan matang. Cuekin saja hal-hal yang menimbulkan masalah, hal-hal yang memicu pikiran jadi berantakan termasuk opini yang menyesatkan.

Bagaimana jika tujuan yang direncanakan bersangkutan atau bersama dengan orang lain?
Hmm... Bagus kok! Jika memiliki asa bersama dengan orang lain seperti sahabat atau pasangan itu bagus. Malah bisa saling mengingatkan dan menguatkan agar selalu bergerak maju.

Namun jangan kaget jika ada masalah yang tiba-tiba menerpa, kemudian menyebabkan cekcok dan salah paham, itu merupakan hal yang sangat lumrah dan biasa. Tinggal bagaimana kita menyikapinya, jangan sampai kebawa emosi yang membabi buta hingga membuat semua yang direncanakan jadi berantakan.

Lalu bagaimana jika sumber masalahnya dari orang lain yang bersangkutan itu sendiri?
Hmm... Ini yang rumit! Setiap orang pasti pernah berbuat salah. Jadi berusaha memaafkan dan memberi kesempatan untuk memperbaiki merupakan langkah yang bijak.

Namun, jika kebaikan yang diberikan malah tidak dihiraukan sama sekali, jalan yang terbaik mungkin dengan merelakan untuk melepaskan agar masalah cepat selesai walaupun pasti ada rasa perih yang begitu membekas di salah satu pihak.

Yang penting dan perlu diingat adalah dengan atau tanpa adanya mereka dalam perjalananmu, kamu tetap berhak merasakan bahagia!

Untuk asa yang sebelumnya pernah ada, tetap lanjutkan walaupun sekarang harus mendaki sendiri. Yakinlah... Ketika pendakianmu sudah mencapai puncak, akan ada pihak yang sangat menyesal.

Jika pihak tersebut memulai pembicaraan denganmu lagi, sudah tahu kan apa yang harus dilakukan? Yup! Cuekin aja... unfaedah banget kalau nanggepin mereka!

Satu hal lagi yang harus diingat! Jangan pernah berharap dan bergantung dengan orang lain. Optimis dan yakin pada kemampuan diri sendiri itu sangat penting. Yang terpenting itu bukan berapa kali kamu gagal, namun berapa kali kamu berani bangkit kembali dari kegagalan.

Lantas, apakah asa ini sia-sia saja? Tergantung!
Selama berdampak positif bagi diri sendiri dan orang lain sepertinya tidak akan sia-sia. Tetap kejar! Kelak itu akan menjadi hal yang sangat memukul hati dan pikiran orang-orang yang telah menyia-nyiakan keberadaan kita tanpa harus menyakiti mereka.

Namun jika berdampak sebaliknya, lupain aja deh... Masih banyak asa lain yang bisa dilakukan untuk menjadi lebih baik lagi. Jadi, berguna atau sia-sianya sebuah asa tergantung dari dampak yang diberikan. Pikirkanlah lagi sebelum melanjutkannya lagi!

Thumbnail ➠ https://www.pexels.com/photo/woman-sitting-on-chair-2157191/

Postingan Terkait

12 komentar:

  1. Banyak orang yang berjuang bareng pada akhirnya nyerah di tengah jalan karena muncul konflik dan saling jaga gengsi buat nyelesein persoalannya dengan dewasa.

    Banyak juga yang udah berjuang sampe tengah terus mendadak ragu sama pilihannya sendiri dan akhirnya mundur.

    Selain berjuang dengan semangat , kita juga tetep butuh support dan doa orang sekitar.

    BalasHapus
  2. Saya kerap menerapkan itu. "Mendaki dahulu sendiri". Karena kalau melibatkan orang lain ada saja rintangannya. Jadi saya jalani dulu sendiri, biar orang lain melihat dan mengikuti. Kalau tidak ada yang mengikuti ya nggak papa.

    BalasHapus
  3. Gue pun kalo mood nya lagi bagus, dan isi kepala sedang jernih, bisa memikirkan hal seperti ini matamg-matang. Tapi, selalu aja prakteknya tidak semudah teorinya
    Apalagi saat berdamai dengan sendiri.

    Untuk siapapun itu yang sedang berjuang, semoga selalu diberikan semanhat dan sampai ke apa yang di cita-citakan. Amin

    BalasHapus
  4. yg namanya memperjuangkan itu teh gak gampang, butuh proses juga, mesti berawal dari diri sendiri dulu misalnya , akupun juga begitu , dan orang lain hanya sekedar pendukung,
    tetep semangat yak :)

    BalasHapus
  5. Biasanya masalah memaafkan ini yang agak rumit yang akhirnya bikin kita merasa sia-sia melakukan sesuatu.
    Dan betull untuk beberapa hal kalau memang bisa dikerjakan sendiri gak usah nunggu orang lain atau bergantung..

    BalasHapus
  6. Pernah merasa di titik ini. Punya temen, bikin team dan pada akhirnya bubar gegara ada yg egois soal keputusan. Padahal, kalau dibicarakan baik-baik justru bisa lebih menguatkan.

    BalasHapus
  7. Untuk pertanyaan kedua, saya jadi ingat film Raditya Dika, Manusia Setengah Salmon. Hubungan antara Dika dan supirnya. Kadang-kadang, jika asa kita terhalang oleh sumber yang sangat dekat dengan kita, ada kalanya kita harus jujur. Saya tidak tahu apakah ini sesuai konteks, mudah-mudahan demikian.

    BalasHapus
  8. Ya jawabannya memang tergantung yah. Tergantung bagaimana cara kita menyikapinya. Apalagi mengenai asa atau harapan ini. Sebaiknya kita memang tidak menggantungkannya pada manusia karena bisa berujung pada kekecewaan.

    BalasHapus
  9. Selama tujuan itu baik, tetap lanjutkan!
    Jangan hiraukan orang yang tidak bisa diajak kerjasama!

    BalasHapus
  10. Tapi memaafkan pun juga butuh waktu. Semoga kita dilancarkan urusannya ya... beruang sendiri atau bersama partner. :)

    BalasHapus
  11. Aku percaya kalau rencana Tuhan selalu yang paling indah. Sebagai manusia kita hanya bisa berencana, hasil akhir Tuhan yang menentukan. Bagiku, kalau kita yakin akan sesuatu, sampai Tuhan bilang jalannya bukan disitu, baru aku berhenti. Tapi selama aku masih bisa mengejar, pasti kukejar. Rencana Tuhan itu tidak bisa ditebak pasti akan berakhir indah

    BalasHapus
  12. Wah can't agree more.. Apapun itu usahanya dan harapan yg kita punya, yg terjadi itulah yg terbaik menurut Tuhan. Dan ingat, its OK not to be OK.

    BalasHapus

Tinggalkan jejak komentar yuk!
Jangan spam link aktif ya!

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Banner Promosi